Selasa, 23 Februari 2016

Feature Perjalanan


Ke-eksotisan Magic Hour di Langit Kartini



  
           Kesejukan di sore hari pun membuat semangat baru bagi ku. Setelah melepas penat dari segala aktivitas di pagi sampai siang hari. Di waktu sore juga menjadi tempat berkumpul keluarga ku. Waktu itu keluarga ku berencana untuk jalan-jalan ke Pantai Kartini. Kami memutuskan untuk berangkat pukul 17.00, karena jarak antara rumah ku dengan Pantai Kartini lumayan jauh yaitu sekitar 20 menit dengan kecepatan 60 Km/jam. Tidak biasanya jalan menuju Pantai Kartini pada saat itu sedang tidak macet, karena kami kesana tidak pada waktu weekend.

            Ketika sampai pada gerbang masuk Pantai Kartini, ayah saya membayar karcis tiket masuk. Saya pun berjalan-jalan mengelilingi pantai kartini, di sana ada banyak sekali wahana mainan untuk anak-anak seperti, ayunan, seluncuran, jungkat-jungkit, dan lain-lain. Di sana juga ada miniatur kebun binatang, karena di situ ada beberapa hewan seperti kanguru, burung merpati, ular, dan lain-lain. Hewan-hewan di sana cukup aman karena sudah dijinakkan dan berada dalam tempat yang aman, namun meskipun aman para orang tua seharusnya tetap mengawasi anak-anak mereka, karena meskipun sudah dijinakkan dan berada di tempat yang aman hewan-hewan tersebut masih mempunyai naluri untuk membunuh atau melukai orang. Fasilitas lain yang ada di Pantai Kartini yaitu Kura-Kura Ocean Park, tempat ini berupa taman laut yang di desain seperti bentuk kura-kura. Pemerintah Kabupaten Jepara memeng sengaja memilih desain bentuk kura-kura karena di Jepara sendiri menjadi tempat budidaya Penyu Sisik. Taman laut yang terdiri dari dua lantai ini sangat unik. Di dalam akuarium-akuarium yang ada di tempat ini, tersimpan kekayaan fauna Indonesia. Tidak hanya fauna yang hidup di air asin, taman wisata ini juga memiliki koleksi fauna yang hidup di air tawar. Di tempat ini, ada bagian yang dinamakan terowongan misteri bawah laut. Isi dari terowongan ini yakni aneka biota laut yang ada di sisi kiri dan kanan terowongan. Sedangkan di lantai duanya dapat terlihat pemandangan akuarium yang indah dari atas. Kura-Kura Ocean Park juga memiliki kolam khusus, kolam khusus itu terdapat ikan dan kura-kura air tawar yang sudah jinak sehingga dapat langsung disentuh atau bahkan dapat juga memberi makan hewan-hewan laut tadi. Melihat ikan-ikan yang bergerombol memperebutkan makanan menjadi pemandangan yang menarik bagi saya.
         Di dalam Pantai Kartini juga ada berbagai macam makanan ringan sampai berat, seperti senack, sosis, pop mi, rujak, nasi rames, dan lain-lain. Meskipun sudah sore namun masih ada pedagang yang berjualan di sana, kebanyakan dari mereka yaitu dari penduduk sekitar yang memilih pekerjaannya menjadi pedagang sebagai mata pencaharian kedua setelah nelayan. Tetapi ada juga para pedagang dari luar daerah tersebut yang berjualan di situ. Sehingga kami tidak usah repot-repot keluar area pantai untuk mencari makanan. Lalu kami menghampiri pedagang yang menjual rujak, kami pun akhirnya makan rujak di situ sambil menunggu matahari tenggelam.
            Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pemandangan yang saya nantikan dapat terwujud. Hari pun sudah terlihat mulai gelap dan langit pun berwarna merah orens yang sangat menakjubkan bagi ku. Pada saat-saat itu aku sangat bersyukur karena dapat melihat pergantian waktu antara siang dan malam. Atas kuasa-Nya yang menjadikan siang dan malam silih berganti agar makhluk-Nya dapat senantiasa melihat Keagungan dan Kekuasaan Allah Swt. Aku selalu memandang ke arah cakrawala yang menunjukkan keajabainnya melalui Kuasa Allah Swt meskipun hanya berdurasi beberapa menit saja. Namun terdapat kebahagian tersendiri bagi ku dapat melihat kesukaan ku itu. Senja di langit Kartini waktu itu terlihat sangat sempurna karena didukung hari yang sedang bersahabat dan keindahan pantainya juga menambah nuansa nan eksotis. Setelah hari semakin gelap lalu kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar